Di rumah, nggak ada kakak untuk
ditanya-tanya. Tak ada pula adik kecil yang bisa jadi “teman berantem”.
Hhh… Sepi banget rasanya jadi si anak tunggal. Coba mama papa memberi
kita saudara.
Hey, punya kakak atau adik memang menyenangkan. Tapi, terlahir sebagai anak tunggal juga merupakan berkah tersendiri, lho. Singkirkan pikiran negatif, dan mari bersenang-senang!
Bikin keadaan ini jadi asyik dengan:
1. Manja
Tak ada adik dan kakak, anak tunggal mendapat kasih sayang yang lebih besar dari kedua orang tuanya hingga terkesan manja. Benarkah? Manja atau tidaknya bergantung kepada sikap orang tua dalam membesarkan sang buah hati. Jika orang tua kerap memanjakan anak dengan materi atau meluangkan seluruh waktu untuk mengikuti kemauan anak tanpa sempat melakukan hal lain yang tak kalah penting, akan membuat anak menjadi manja dan tidak mandiri.
2. Kesepian
Inilah stigma yang paling banyak melekat di diri anak tunggal. Tak ada saudara sebagai teman bermain atau sekedar menemani di waktu luang. Mitos ini seringkali tidak terbukti, karena tak sedikit pula anak tunggal yang supel, sehingga memiliki banyak teman di luar rumah.
3. Penuntut
Tidak jauh berbeda dari poin pertama, konon anak tunggal pun kerap menuntut banyak hal dari kedua orang tuanya. Tanpa saudara kandung, si kecil merasa perhatian orang tua hanya tertuju padanya. Dengan sifat seperti ini, anak menjadi cuek dan tidak peduli akan hal-hal lain yang sebenarnya tidak kalah penting dari sekedar memenuhi keinginannya.
4. Bossy
Bossy? Masa, sih? Tak jarang ada anak tunggal yang senang mengatur segala sesuatu yang dilakukan orang lain. Ini disebabkan karena anak merasa orang tua hanya memusatkan perhatian padanya saja, sehingga anak bebas melakukan apa saja agar keinginannya terpenuhi. Tapi tidak semua anak tunggal bossy, lho. Tergantung bagaimana orang tua mengarahkan dan mendidik anak. Walau terdengar negatif, sifat bossy bisa menjadi sifat positif jika dikembangkan dengan baik sehingga menghasilkan sifat seorang leader.
dan... pada akhirnya, ini dia untung- enggaknya jadi anak tunggal
Hey, punya kakak atau adik memang menyenangkan. Tapi, terlahir sebagai anak tunggal juga merupakan berkah tersendiri, lho. Singkirkan pikiran negatif, dan mari bersenang-senang!
Bikin keadaan ini jadi asyik dengan:
- Bonding with parents. Kita punya banyak waktu untuk mama dan papa, begitu pula sebaliknya. Mama-papa akan mencurahkan perhatian untuk kita. Alhasil, kita bertiga pun akan menjadi tim yang solid. Kalau sudah sedemikian kompak dengan ortu, suasana rumah tentu terasa menyenangkan.
- Ajak teman atau saudara menginap di rumah. Menjadi anak satu-satunya di rumah biasanya akan mempermudah kita untuk mengajak orang lain untuk main bahkan menginap di rumah. Soalnya, kita masih punya banyak ruangan untuk mereka. Belum lagi, orang tua juga senang kalau ada anak lain di rumah. Kebayang kan, kalau rumah kita ramai. Pasti harus “izin” sama banyak pihak, jika ada teman yang berkunjung.
- Main dengan tetangga. Saat merasa kesepian atau sedang berada di rumah karena libur, kita bisa main sama teman sekompleks. Nggak ada alasan lagi kan, untuk merasa sendirian?
- Nikmati waktu sendiri. Kadang kita lupa menghargai waktu privat kita. Di waktu tertentu, kesendirian itu penting, lho. Ada saatnya kita butuh ketenangan untuk berpikir atau melakukan sesuatu sendiri. Dari mulai sekadar belajar, menikmati me time dengan maskeran di rumah, sampai melakukan self-evaluation.
- Tebar kasih sayang. Nggak punya saudara di rumah, bukan berarti kita nggak bisa berbagi sama kakak/ adik di luar sana. Kepedulian dan kasih sayang yang kita miliki bisa disalurkan melalui kegiatan sosial. Coba deh, ke panti asuhan atau ke perkampungan sekitar rumah. Sisihkan uang jajan untuk memberi mereka buku atau makanan. Dari situ, kita bisa merasakan cinta yang besar.
1. Manja
Tak ada adik dan kakak, anak tunggal mendapat kasih sayang yang lebih besar dari kedua orang tuanya hingga terkesan manja. Benarkah? Manja atau tidaknya bergantung kepada sikap orang tua dalam membesarkan sang buah hati. Jika orang tua kerap memanjakan anak dengan materi atau meluangkan seluruh waktu untuk mengikuti kemauan anak tanpa sempat melakukan hal lain yang tak kalah penting, akan membuat anak menjadi manja dan tidak mandiri.
2. Kesepian
Inilah stigma yang paling banyak melekat di diri anak tunggal. Tak ada saudara sebagai teman bermain atau sekedar menemani di waktu luang. Mitos ini seringkali tidak terbukti, karena tak sedikit pula anak tunggal yang supel, sehingga memiliki banyak teman di luar rumah.
3. Penuntut
Tidak jauh berbeda dari poin pertama, konon anak tunggal pun kerap menuntut banyak hal dari kedua orang tuanya. Tanpa saudara kandung, si kecil merasa perhatian orang tua hanya tertuju padanya. Dengan sifat seperti ini, anak menjadi cuek dan tidak peduli akan hal-hal lain yang sebenarnya tidak kalah penting dari sekedar memenuhi keinginannya.
4. Bossy
Bossy? Masa, sih? Tak jarang ada anak tunggal yang senang mengatur segala sesuatu yang dilakukan orang lain. Ini disebabkan karena anak merasa orang tua hanya memusatkan perhatian padanya saja, sehingga anak bebas melakukan apa saja agar keinginannya terpenuhi. Tapi tidak semua anak tunggal bossy, lho. Tergantung bagaimana orang tua mengarahkan dan mendidik anak. Walau terdengar negatif, sifat bossy bisa menjadi sifat positif jika dikembangkan dengan baik sehingga menghasilkan sifat seorang leader.
dan... pada akhirnya, ini dia untung- enggaknya jadi anak tunggal
Kelebihan
Anak
tunggal sering menjadi orang yang berpengaruh dan kuat. Karena
berorientasi pada tugas, Anda cenderung tertib, hati-hati dan dapat diandalkan. Anda tertarik pada fakta, ide-ide dan detail dan senang dengan tanggungjawab.
Kekurangan:
Anda
bisa sulit ditangani, tak mau memaafkan dan penuntut. Anda benci
mengaku anda salah dan biasanya tak bisa menerima kritikan dengan baik.
okedehh... mau jadi tunggal, sulung, bungsu, tengah, itu bukan masalah sob, soalnya, siapapun kamu, kamu tetaplah kamu. dan kamu nggak perlu berusaha jadi orang lain. karena dunia ini memiliki kasih dan sayang untuk kita semua. tak memandang siapa kita. okey!
No comments:
Post a Comment