KITA DAN PEMERINTAH

Kita dan pemerintah. Kebanyakan rakyat masih tabu dan tak memahami, bahkan ada yang tak mau peduli tentang pemerintahan negaranya sendiri. Dan, begitu pemerintah membuat peraturan baru, Rakyat yang tak mengerti apa-apa hanya akan setuju tanpa dasar 'malas berfikir' jika itu tak berhubungan LANGSUNG dengan kehidupannya, dan langsung memekikkan kata tidak setuju jika itu menyulitkan rumah tangganya. Tak mengerti juga bisa menjadi ajang membodohi dan dibodohi. maukah anda di bodohi?

Ini adalah kelanjutan dari artikel MENGAPA KITA BERBEDA ??

Apa status kita ? rakyat
Apa status orang yang duduk di kuris parlemen dan menjadi pemimpin rakyat ? pemerintah

Semua orang memiliki hak suara dalam setiap periode untuk memilih pemimpin yang tepat untuk mereka sendiri. orang-orang yang akan memberika instruksi dan memiliki tugas mengatur negara ini. Dalam hal ini, berarti kita sebagai rakyat termasuk kedada ‘apa’ yang diatur oleh para pemerintah. presiden, menteri, DPR, MPR, Gubernur , Bupati dan berbagai jenis sebutan lainnya. siapa yang memilih mereka? rakyat. Siapa yang memberi mereka kesempatan untuk berada di posisi itu ? rakyat. Siapa Rakyat ? kita.

sebuah pemerintah adalah wujud dari sistem kepemimpinan dalam sebuah negara. kepemimpinan sendiri, pada awalnya tercipta atas dasar kebutuhan oleh sekelompok makhluk hidup untuk memiliki seseorang yang dapat menyatukan, memandu, membimbing mereka dengan berdiri di depan dan berinstruksi. jadi, mari kita perjelas. pemimpin lahir atas keinginan orang-orangnya sebagai pemenuh kebutuhan mereka. apa aku salah menafsirkan?.

Jadi, apa yang pemerintah lakukan adalah karena rakyat menginginkannya. jika rakyat tak menginginkannya?. maka tak ada pemerintah. Tapi, yang sering kita lihat dalam praktik nyatanya adalah, kita melihat bahwa pemerintah itu terlalu tinggi untuk rakyat. kita melihat kekuasaan nyata pada mereka dan mungkin mereka juga melihatnya seperti itu. tapi, apa kau mendengar apa itu adat istiadat? aturan tak tertulis yang ada dalam masyarakat. Apa kau mengetahui adanya kekuasaan tak tertulis yang ada dalam sistem demokrasi kita?. kekuasaan itu di pegang oleh rakyat. jadi, apakah rakyat punya kekuasaan? ya.
jadi, apa yang harus rakyat lakukan apabila pemerintah tidak segera bertidak?
ya. kita lah yang harus bertindak. memberitahukan pemerintah kita untuk mengurus hal ini. mengapa ? karena kita juga adalah pemegang kekuasaan. apakah seorang pemegang kekuasaan akan diam jika dia menyadari kesalahan dihadapannya?. tidak. so, DO IT !

pertanyaan selanjutnya. BAGAIMANA ??
oke. sangat pasti untuk menanyakan hal itu. kita sebagai rakyat, harus memberitahu pemerintahnya . kita yang dipimpin harus memberitahu pemimpinnya. tentu saja, kita semua tahu citra seorang pemimpin adalah sebuah sosok yang habat, disegani dan dipatuhi. tapi, selama mereka adalah manusia sama seperti kita, maka pasti ada kekurangan dan kesalahan yang  dapat mereka perbuat. maka, cara kita untuk memasukkan pemikiran dan usulan kita, menurut saya bukanlah dalam bentuk sindiran, kekerasan atau menggunakan fisik, atau bahkan pemberontakan. itu semua bukan membangun. tapi malah meruntuhkan. yang kita perlu adalah sebuah masukan dengan sopan yang disampaikan secara benar. jika kita tak dapat mengatakan langsung kepada presiden, maka kita bisa melewati perantara. siapa? seharusnya adalah DPR alias Dewan Perwakilan Rakyat. mereka wakil kita. seharusnya merekalah yang menyampaikan keluhan kita. benar kan?. Yang terjadi saat ini adalah adanya ketidakmautahuan mereka dan penyelewengan tugas oleh para tikus politik. aku tiak mengatakan DPR adalah tikus politik. DPR bukanlah hal sehina itu. aku hanya mengatakan ‘ADA’ tikus didalam pemerintahan kita. buktinya? korupsi. itu yang paling jelas. iya kan?.
sekarang apa yang harus kita lakukan apabila DPR mengacuhkan kita?. kita punya media bukan?. kita punya koran, televisi, majalah, radio, dan sebagainya, mengapa tak dimanfaatkan?. oke. kalian bisa mencoba dari sana.

yang perlu saya tegaskan disini adalah, kita mengingatkan. kita mengkritik. bukan memberontak. bukan menyalahkan. ada sopan santun yang harus diperhatikan. Sebenarnya, sesuatu yang diselesaikan dengan emosi tidak akan selesai. sekarang adalah masa dimana pengetahuan yang digunakan, bukan kekuatan yang diandalkan. jika emosi memancing kekuatan, maka tak ada gunanya kita bertindak mengingatkan pemerintah. Itu kenapa seringkali dimana-mana rakyat disalahkan. kenapa? karena salah caranya. prosedurnya keliru. ini adalah zaman intelejen. kita gunakan otak kita untuk bertarung. maka kita menang. jika kita mengeluarkan otot kita untuk menenrjang, maka TNI memberondong  :D

dipublikasikan juga di situs www.catatansayapgaruda.wordpress.com

ulrich

No comments:

Post a Comment

Instagram