Sebenarnya, kegagalan itu bukan karena takdir saja. tapi kitalah sendiri yang mendatangkan kegagalan. salah satu yang paling banyak membuat kegagalan adalah karena kebiasaan kita untuk menyalahkan keadaan. menyalahkan keadaan? apa maksudnya?

aku malu.
Aku tak ingin melakukannya lagi.
Itu kenapa aku berani mengakuinya.
Ketika kau membaca artikel ini, aku mohon untuk berhenti sejenak.Tolong, berhentilah sebentar. sebentaaar.... saja. Dan tanyakan hal ini pada dirimu,. "apakah aku pernah mengalami peristiwa itu? menyalahkan keadaan atas kegagalanku?"
berhentilah dan perfikir.
........................................
Jika iya. aku mau kau mengakuinya. Mengakui kesalahan bukan berarti kalah. Ketika kau mengakuinya, berarti kau memberikan kepada dirimu sendiri kesempatan untuk berubah menjadi lebih baik. CAMKAN ITU !!
Aku tak ingin selamanya kita diperbudak olehb kebodohan kita sendiri. Kita, Adalah generasi penerus, yang akan memimpin!. Jangan sampai, pada era kita, karena kebodohan kita sendiri negara ini mengalami kemunduran. Makanya, Ayo kita perbaiki.
Ketika kita berniat untuk melakukan sesuatu, Tapi ada hal yang harus menghalangi kita sehingga tak bisa dilakukan, ataupun, ketika kita melakukan sesuatu lalu gagal mencapainya, seringkali kita menyalahkan keadaan. "coba kemarin dia tak menggangguku" "coba kemarin mereka tak mengatakan itu" itu adalah sebagian bukti bahwa kita telah menyalahkan keadaan.
Menyalahkan keadaan, seakan kata lain Bahwa usahaku suah cukup, atau garis miring puas dengan usaha yang telah kita lakukan. Puas? Sungguh seseorang yang rendah ketika kita belum-belum sudah merasa puas padahal nyatanya saja kita gagall. berusaha adalah kunci sukses. pernah mendengar bahwa "sukses adalah 99 % usaha dan 1 % bakat" ?. Kita boleh merasa senang ketika melihat kita berusaha. Tapi, hanya sebatas 'senang', jangan lebih. Membuat diri kita bekerja dengan tujuan yang telah kita setting adalah sesuatu yang baik. Tapi 'kepuasa' kita sendirilah yang menghambat sesuatu yang baik itu kelak. Dengan puas, kita merasa sudah cukup untuk berusaha. Dengan puas, Kita sudah merasa cukup hebat dengan yang lain. Dan sepertinya, kata 'puas' selalu diikuti dengan kata 'cukup' ya!
Mari merenung, Apakah dengan menyalahkan keadaan maka keadaan itu tak akan mengulanginya lagi?.
apakah dengan menyalahkan keadaan maka dia akan meminta maaf dan berjanji untuk mendukungmu?.
Apakah dengan menyalahkan keadaan, Maka keadaan itu akan membuatmu lebih hebat dan menang dalam tujuanmu?.
bisakah keadaan melakukan itu?.
sekali lagi, Kau bodoh dengan mempercayai hal itu. Kau tidak bisa mengubah hujan menjadi panas, jau menjadi dekat, kau tak bisa menghilangkan kemacetan di ibukota, kau tak bisa mengubah sebuah kecelakaan, sebuah kebetulan, kau tak bisa merubah itu. dengan kata lain, ketika kau menyalahkan keadaan, maka kau melakukan perbuatan sia-sia. Atau mungkin kau lupa, antara dirimu dan keadaan siapa yang memiliki otak?
Saat kau melihat hasil kerjamu, dan ternyata kamu gagal, cobalah mereview perbuatanmu selama ini yang kau sebut-sebut sebagai'usaha'.
sebuah kapal pesiar tak akan bergerak dengan dua dayung kecil.
Apa kau menyadarinya, bahwa suatu tujuan yang besar, tidak mungkin bisa dicapai dengan usaha yang 'bias saja' atau malah dengan sesuatu yang 'mudah'. Tujuan besar perlu usaha yang besar. Tujuan yang besar eprlu perjuangan dan pengorbanan yang besar juga. iya kan??
No comments:
Post a Comment